S. Ross dalam Fall From Grace: Sex, Scandal, and
Corruption in American Politics From 1702 to the Present mendokumentasikan
fakta bahwa skandal politik mengguncang hampir setiap dekade sejak sebelum
Revolusi Amerika. Dalam periode pasca-Perang Saudara, mesin politik
dilambangkan oleh “Boss” Tweed’s Tammany Hall (Partai Demokrat New York City)
di mana kebusukan dan korupsi meluas ditambahi dengan favoritisme politik dan
penipuan pemberi suara. Lebih dari satu pemilihan dengan kotak-kotak suara yang
sudah diisi atau “suara kuburan”.
“Cerutu, minuman keras, dan uang diantar dalam
kantong-kantong kertas cokelat”—inilah bayangan Hendrick Smith tentang ruang
lobi dunia politik dalam acara televisi PBS The Power Game. Daftar
kejahatan terkait okupasi di kalangan pegawai politis atau pemangku jabatan
bisa jadi meliputi pemberian keistimewaan bagi bisnis swasta seperti komisi
ilegal untuk kontrak publik, izin tipu-tipu, dispensasi pajak, dan penilaian
pajak lebih rendah. Sebagai contoh, para inspektur kesehatan di New York City
(“City Inspectors”, 1988) mengubah Departemen Kesehatan menjadi Departemen
Kekayaan dan melipatkan dua atau tiga kali gaji mereka dengan memeras
pembayaran dari restoran, mengancam memanggil mereka karena pelanggaran
ketentuan kesehatan kalau tidak mau membayar.
Tahun 1999, delapan inspektur makanan federal ditangkap
dalam sebuah skema suap dan pungutan komisi yang membolehkan pedagang grosir
mencurangi pemasok mereka. Skema ini melibatkan para inspektur yang menetapkan
buah dan sayur berkualitas rendah, memberi harga murah kepada pedagang grosir
yang kemudian melakukan prosedur tertentu dan menjual barang-barang tersebut
dengan Peringkat A. Sebagian inspektur mengeruk bayaran 100.000 dolar per
tahun.
Tahun 2007, sebelas orang pejabat New Jersey didakwa
menerima ribuan dolar suap untuk bisnis kota praja yang dijanjikan kepada para
petugas yang menyamar sebagai broker asuransi. Lebih dari 100 pejabat publik di
New Jersey dijatuhi hukuman atas dakwaan korupsi federal antara tahun 2001 dan
2007.
Korupsi politik, penyuapan, pungutan komisi, dan jual
beli pengaruh di kalangan pemegang jabatan politik federal, negara bagian, dan
lokal sudah tumbuh subur sejak awal republik ini berdiri. Lazimnya penerimaan
terhadap korupsi semacam itu memunculkan sejumlah komentar berseloroh,
misalnya, menggambarkan Wali Kota Boston, Curley, yang sedemikian bengkoknya
sampai-sampai ketika hendak dikubur orang terpaksa mengikatnya dengan sekrup ke
tanah. Negara-negara bagian seperti Illinois, New Jersey, dan Louisiana
mempunyai problem tersendiri dengan korupsi publik pada dekade pertama abad
kedua puluh satu. Louisiana digambarkan begini: “Half of Louisiana is under water and the other half is under indictment”.
Di Illinois, Gubernur Rod Blagojevich ditangkap karena meminta bayaran sebagai
imbalan pengisian kursi senat yang ditinggalkan Presiden Obama dan di New
Jersey, lebih dari 130 pejabat dinyatakan bersalah melakukan korupsi selama
periode 7 tahun.
Mark Twain (1899) pernah mengatakan “Tidak ada kelas
penjahat yang begitu khas Amerika selain Kongres”. Pemanfaatan jabatan publik
untuk keuntungan pribadi merupakan definisi korupsi politik. Barangkali tidak
ada peristiwa yang mengundang citra korupsi, pengecohan, dan dusta resmi
sekaliber Watergate. Cerita ini bermula dengan pengungkapan penyusupan ilegal
di Markas Komite Nasional Demokrat yang terletak di kompleks Watergate di Washington,
D.C. Pembobolan itu dilakukan oleh agen-agen yang bekerja di bawah presiden
saat itu, Richard Nixon.
Nixon tentu saja bukan presiden A.S. pertama yang
terlibat dalam praktek-praktek bengkok. Tetapi jelas dialah presiden pertama
yang didepak tidak hormat dari jabatan karena perpanjangan aktivitasnya dan
yang pertama kali diselamatkan dari proses pidana tertentu melalui ampunan
penuh terlebih dahulu (diberikan oleh penggantinya, Presiden Gerald Ford). Pada
saat itu, sikap Presiden Nixon terhadap investigasi terungkap dalam “rekaman
yang hilang” yang nantinya dipublikasikan: “Aku tidak peduli sama sekali apa
yang terjadi. Aku mau kalian jangan menjawab. Suruh mereka menggunakan
Amandemen Kelima, menutup-nutupi, atau apa pun asalkan bisa menyelamatkan
rencana”.
Frank F. Hagan's Introduction to Criminology |
Amerika Serikat dibangun oleh orang-orang yang muak
dengan kebobrokan Dunia Lama dan karena itu bertekad membangun Dunia Baru
(anggap saja orang-orang yang kini disebut Amerindian itu kutu atau apalah)
tanpa warisan keruwetan Eropa. Adapun negara kita dibangun di atas wilayah
jajahan orang-orang Eropa Dunia Lama yang bobrok itu ... ah tapi sudahlah,
politisi di mana-mana sama saja. Dulu, teman saya bilang kalau tidak punya
keterampilan yang bermanfaat, sebaiknya orang jadi politikus saja.
Rujukan:
Frank E. Hagan, Introduction to
Criminology: Theories, Methods and Criminal Behavior, Sage Publications
Inc., 2012.
No comments:
Post a Comment